Tulisan tangan
terbentuk dari rangsangan kecil dari otak sehingga sering sekali para ahli
grafologis menyebut tulisan tangan adalah “tulisan otak.” Saat kita menulis,
secara tidak disadari, gerakan tangan kita itu dipengaruhi oleh proses-proses
psikis (kejiwaan) yang ada dalam diri kita. Oleh karenanya, logis bila tulisan
dapat mencerminkan kepribadian seseorang, kondisi psikis kita seolah keluar dan
terekam dalam coretan-coretan tulisan. Karena sifatnya yang demikian, maka tak
mustahil jika keadaannya dibalik; tulisan tangan bisa dimanipulasi untuk
merubah psikis. Tentu saja, titik beratnya ada pada sejauh mana kita berlatih
dalam merubah tulisan tersebut. Grafologi merupakan sebuah ilmu yang empirik,
artinya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena bisa dibuktikan secara
nyata berdasarkan penelitian dan uji statistik.
Grafologi seringkali
dipakai dalam deteksi kejahatan, kedokteran, rekrutmen pegawai, dan konseling.
Dalam deteksi kejahatan, grafologi sangat berguna dalam menilai karakter
penulis surat gelap dan surat tuntutan tebusan. Dari tulisan itu akan diketahui
sifat-sifat penulis dan cara untuk menghadapinya. Di pengadilan, analisa
tulisan sangat bernilai sebagai bukti yang meringankan bagi pembela, pengawas
hukuman percobaan, khususnya dalam kasus penyerangan mendadak dan kenakalan
remaja (delinkuensi).
Bagaimana cara mempelajari ilmu grafologi tersebut? Mari kita lihat!
1. Besar Kecilnya Tulisan
- Tulisan yang berukuran kecil menunjukkan sifat pendiam, sering menyendiri tapi punya otak yang cemerlang dan pikirannya selalu ilmiah.
- Tulisan tangan yang ditulis kecil-kecil tapi jelas mudah untuk dibaca menunjukkan penulisnya pandai, juga punya konsentrasi kuat, walau sayang tipe ini kadang suka sekali menonjolkan keilmuannya. Sedangkan jika tulisan tangan kecil dan susah membacanya berarti sang penulis adalah orang bertipe mandiri dalam hidupnya.
- Tulisan tangan sedang, mengandung makna bahwa penulisannya adalah orang yang sangat terpaku kepada tradisi kuno, atau hal-hal yang bersifat formil modern. Sangat jitu dalam penggunaan logika untuk dasar referensi keputusan-keputusannya.
- Jenis tulisan tangan yang besar menunjukkan besarnya ambisi seseorang namun murah hati dan selalu ingin dihargai oleh orang lain, di samping suka melebihkan omong-omongan yang kurang perlu. Sedangkan untuk jenis tulisan tangan yang sangat besar menunjukkan bahwa penulisnya sangat hati-hati dalam segala hal, gemar membuat perhatian bagi sekelilingnya, banyak over aktingnya dalam mencari perhatian.
2. Gaya Tulisan
Dalam spesifikasi Gaya Tulisan ini
terbagi ke dalam lima sub. yaitu :
Gaya Sambung
Biasa
Orang yang punya model tulisan begini
biasanya senang memberi respon pada setiap masalah, bisa menerima ide dari
orang lain, mudah bergaul dan disenangi teman. Baginya berbakat untuk menjadi
seorang pemimpin.
Gaya Sambung
Berbentuk Petak
Mengandung arti penulisnya mudah
dipengaruhi, selalu menilai enteng setiap persoalan, hingga tindakannya kadang
terkesan sembrono, tanpa pemikiran matang.
Gaya Sambung
Berliku
Tulisan yang banyak luka-likunya,
mengandung makna bahwa penulisnya sangat formil, hati-hati dan sering
menonjolkan status, namun umumnya sifat mereka pendiam, gemar menyendiri dan
biasanya banyak memiliki keahlian atau bakat.
Gaya Lurus
dan Lancip
Tulisan tangan model demikian
menunjukkan penulisnya orang agresif, sangat tekun mengerjakan sesuatu, walau
kadang enggan berkompromi dengan orang lain. Bila lancipnya pada huruf awal
saja maka pertanda dirinya orang yang banyak mengalami konflik psikologis,
sehingga kadang bersikap agresif.
Gaya Campuran
Bentuk tulisan bersambung yang tak
karuan menuliskan cepat, dan kadang sukar membacanya hal ini mengandung arti
bahwa penulisnya adalah orang yang biasa berpikir cepat, kreatif tapi paling
tersinggung kalau dikritik. Bahkan, bila tidak sesuai dengan kehendaknya jangan
harap orang bisa mendapatkan bantuannya karena dia paling doyan mengelak dalam
memberi pertolongan.
5.
Bentuk Huruf Awal
Diantara orang ada yang gemar memainkan bentuk tulisannya, terutama bentuk awal tulisannya. Beberapa ciri dan kecenderungan karakter si penulis adalah sebagai berikut :
Bentuk Jangkar
Disebut bentuk jangkar karena memang huruf awal tulisnya dalam bentuk jangkar. Tulisan ini memberi tanda bahwa yang memiliki tulisan cenderung bersikap kurang dewasa dan kurang percaya diri dalam menjalani hidup. Dia banyak bersikap pasif.
Bentuk Busur
Disebut bentuk busur karena memang bentuk awalnya membentuk busur seperti ditarik. Pemilik tulisan ini biasanya cepat puas dengan hasil yang dicapai, dan hidupnya sangat berpandangan kuat akan nilai-nilai religius.
Bentuk Memanjang
Huruf awal memanjang yang dituliskan pelan-pelan, menunjukkan bahwa orangnya terlalu berhati-hati dalam merencanakan masa depan. Panjanganya huruf awal menunjukkan kelambatan kerja dan pemborosan waktu.
Bentuk memanjang dari bawah
Bentuk memanjang dari bawah bila digoreskan secara kilat menunjukkan penulisannya orang yang agresif dan cepat menyelesaikan pekerjaan, disamping gemar melakukan berbagai eksprimen.
6. Marjin dan Kemiringan Tulisan juga Mengungkap Karakter Seseorang
Mengungkapkan kualitas pendidikan dan sosial.
( Sumber : http://jadiberita.com )
3. Kemiringan Tulisan
Bentuk kemiringan
tulisan tangan, apakah itu miring ke kiri atau ke kanan, atau tegak lurus.
- Mereka yang tulisannya miring ke kiri menunjukkan penulisnya bersikap tertutup (introvet). Segala sesuatu diukur menurut penilainnya sendiri atau menurut ukuran masa lampau. Disamping mempunyai sikap konservatif, orang dengan tipe tulisan ini sangat individualis.
- Jenis tulisan miring ke kanan, menandakan orang yang ramah, aktif dan bersikap terbuka (extropet), berani menghadapi tantangan baru. Dalam bekerja kata hatinya merupakan power yang penting, tapi dalam hal yang kurang dikuasai dia lebih banyak untuk menanyakan kepada ahlinya.
- Tulisan tangan yang bentuknya tegak, mengandung arti bahwa penulisnya adalah tipe orang yang tak suka banyak diatur. Baginya dia adalah miliknya sendiri, kebebasan menjadi hobinya dalam mengerjakan sesuatu tindakan, namun kontrol diri tidak pernah lepas dalam memilah dan memilih hal yang dianggapnya positif.
4. Tekanan Tulisan
Bila kita memperhatikan bekas tulisan tangan seseorang akan ditemukan tampak goresan tekanan tulisan seperti tercetak di baliknya. Dengan memperhatikan bekas goresan yang tercetak di balik kertas kita akan dapat mengetahui dan menebak bagaimana kepribadian dan tingkah laku si penulisnya.
Tekanan yang halus berarti pembawaannya tenang, tapi mudah atau tidaknya dibaca itu bukan persoalan. Sedangkan tulisan yang bekas tekanannya tercetak jelas dibelakangnya menandakan penulisnya punya sifat kaku dan formal. Karenanya orang ini sulit untuk bisa cepat menyesuaikan diri dalam pergaulan, namun dia menganggap bersikap demikian penting baginya agar dihargai orang lain.
Bila kita memperhatikan bekas tulisan tangan seseorang akan ditemukan tampak goresan tekanan tulisan seperti tercetak di baliknya. Dengan memperhatikan bekas goresan yang tercetak di balik kertas kita akan dapat mengetahui dan menebak bagaimana kepribadian dan tingkah laku si penulisnya.
Tekanan yang halus berarti pembawaannya tenang, tapi mudah atau tidaknya dibaca itu bukan persoalan. Sedangkan tulisan yang bekas tekanannya tercetak jelas dibelakangnya menandakan penulisnya punya sifat kaku dan formal. Karenanya orang ini sulit untuk bisa cepat menyesuaikan diri dalam pergaulan, namun dia menganggap bersikap demikian penting baginya agar dihargai orang lain.
Diantara orang ada yang gemar memainkan bentuk tulisannya, terutama bentuk awal tulisannya. Beberapa ciri dan kecenderungan karakter si penulis adalah sebagai berikut :
Bentuk Jangkar
Disebut bentuk jangkar karena memang huruf awal tulisnya dalam bentuk jangkar. Tulisan ini memberi tanda bahwa yang memiliki tulisan cenderung bersikap kurang dewasa dan kurang percaya diri dalam menjalani hidup. Dia banyak bersikap pasif.
Bentuk Busur
Disebut bentuk busur karena memang bentuk awalnya membentuk busur seperti ditarik. Pemilik tulisan ini biasanya cepat puas dengan hasil yang dicapai, dan hidupnya sangat berpandangan kuat akan nilai-nilai religius.
Bentuk Memanjang
Huruf awal memanjang yang dituliskan pelan-pelan, menunjukkan bahwa orangnya terlalu berhati-hati dalam merencanakan masa depan. Panjanganya huruf awal menunjukkan kelambatan kerja dan pemborosan waktu.
Bentuk memanjang dari bawah
Bentuk memanjang dari bawah bila digoreskan secara kilat menunjukkan penulisannya orang yang agresif dan cepat menyelesaikan pekerjaan, disamping gemar melakukan berbagai eksprimen.
6. Marjin dan Kemiringan Tulisan juga Mengungkap Karakter Seseorang
Mengungkapkan kualitas pendidikan dan sosial.
- Marjin atas lebar: cenderung menarik diri dan menjaga jarak dengan orang lain, bersifat formal, hormat terhadap orang lain.
- Marjin atas sempit: menyukai formalitas.
- Marjin bawah lebar: rasa takut terhadap seks, idealis, kurang bersahabat, mementingkan keterampilan luar, adanya trauma emosional.
- Marjin bawah sempit: mempunyai naluri suka menimbun, sok akrab, kurang hati-hati, sentimental, materialistis, mudah lelah, kurang bisa berkomunikasi.
- Marjin kiri lebar: latar belakang kebudayaan yang baik, intelejensi, rasa seni, selalu ingin berkembang dan aktif.
- Marjin kiri sempit: persahabatan yang tidak pandang bulu, picik, pendiam, hipersensitif, hati-hati, ingin menghindari tekanan.
- Marjin kanan lebar: ketakutan akan masa depan.
- Marjin kanan sempit: pendekatan lebih berhati-hati terhadap calon teman dan dunia secara umum, kurangnya sikap memilih-milih, murah hati, sembrono, ketidaksabaran, ingin segera keluar dari masalah.
- Rata: memiliki pikiran yang teratur dan mata yang artistik.
- Satu halaman penuh tulisan tanpa ada jarak spasi: picik, banyak bicara.
- Satu halaman hampir semuanya bermarjin: penakut, tertekan, tidak pernah puas.
- Marjin kiri acak-acakan: depresi temporer.
- Marjin kiri semakin melebar ketika tulisan turun: bermakna tulisan cepat dan spontan, kesulitan untuk menggunakan waktu.
- Marjin kiri semakin menyempit ketika tulisan turun: cenderung memulai tugas yang berani.
- Marjin sempit di sisi kiri dan kanan: tidak melihat berbagai hal dari segi pandangan masyarakat lainnya, tidak melihat dirinya dengan baik.
- Marjin kiri tidak rata: tidak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat, suka melawan, suka menyimpang, tidak disiplin.
- Tidak ada marjin: sibuk, berusaha keras, pelit, egois.
KEMIRINGAN
- Ke kiri: berhubungan dengan masa lalu dan hal-hal yang negatif.
- Vertikal: berhubungan dengan pengendalian dan formalitas.
- Ke kanan: berhubungan dengan masa depan dan hal-hal yang positif.
- Ke kanan: ekstrover, kepribadian yang bebas disertai kebutuhan dan kapasitas untuk kontak manusiawi, keinginan memberi dan menerima afeksi, mudah berkomunikasi, bersahabat, responsif, suportif, kurang sabar, tidak tenang, tergesa-gesa, aktif. Positifnya: keaktifan, simpati, kemampuan bergaul. Negatifnya: ketidaksabaran, ketergesa-gesaan, kepanikan.
- Terlalu ke kanan: makin suka bergaul tetapi dengan kendali emosi yang lebih rendah, mudah bosan, mudah gelisah, banyak teman dekat
- Sedikit ke kanan: membutuhkan orang lain, berpandangan ke luar, ekstrover
- Ke kiri: introver, dituntun oleh pikiran ketimbang emosi, mudah tersinggung. Positifnya: kontrol diri, sikap hemat, pemikiran yang konservatif. Negatifnya: keegoisan, ketakutan terhadap masa depan, mengucilkan diri
- Terlalu ke kiri: introspektif, gugup, pemimpi
- Sedikit ke kiri: banyak menggunakan pikirannya, agak introver
- Vertikal: independen, tidak ekstrover dan juga tidak introver, tidak tergantung pada orang atau sesuatu yang lain. Positifnya: kenetralan, dominasi pemikiran, kontrol diri, penjagaan jarak. Negatifnya: keegoisan, tidak berbelas kasih, sikap dingin, dan kaku.
- Bervariasi (ada ke kanan, ada ke kiri): kepribadian yang serba guna tetapi kerap tidak stabil, mudah berubah, kerap murung, kerap terombang-ambing antara kata hati dan kendali (pikiran dan emosi).
Tulisan yang dasarnya tetap, kuat, dan
lurus menunjukkan orang yang suasana hatinya terkendali. Dia tidak mudah
digoyahkan orang lain dan mempunyai keseimbangan yang baik, berterus terang,
dan tekun.
- Turun: berhubungan dengan depresi, lelah, ketidakjujuran, kesedihan, pesimisme
- Datar: berhubungan dengan ketenangan dan stabilitas luar.
- Naik: berhubungan dengan penuh harapan, ambisi, kejujuran, aktivitas, motivasi dan sukses.
- Miring ke atas (menaik): menunjukkan ambisi dan optimisme, orang yang teratur, berperasaan dan bertanggung jawab, suka bergaul, menyenangkan.
- Menaik tiruan (garis dasar menaik tetapi jatuh pada bagian akhir): mudah menyerah.
- Miring ke bawah (menurun): menunjukkan pesimisme dan depresi, kelelahan mental dan fisik.
- Bervariasi: mengungkapkan suasana hati, mudah mengesampingkan akal sehat guna memberi tempat kepada perasaan. Mungkin dia tidak sabar dan tidak dapat diandalkan.
- Membentuk kurva (menaik kemudian menurun) atau cembung: mudah menyerah, memulai pekerjaan dengan semangat dan antusiasme yang tinggi tetapi kemudian kehilangan semangat.
- Membentuk kalung (menurun kemudian menaik) atau cekung: jalan untuk mencapai tujuan, memulai suatu pekerjaan dengan semangat dan antusiasme rendah tetapi kemudian sangat bersemangat.
- Lurus: stabil, terkendali.
- Sangat lurus: bertindak dangkal seolah-olah terkendali.
- Tiap kata naik: sedang bahagia
- Tiap kata turun: tidak bahagia
( Sumber : http://jadiberita.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar